About Me

Sometimes words don't explain and tell everything.

Shout Out

Buku Catatan Anak XI IPS


An almost based on true event story ( maksa banget deh )
By: nerd.girl.on.fire

Wednesday, October 14, 2009

Cacatnya Hari pertama

"Oke anak-anak IPS, bagaimana perasaan kalian hari ini? Exited?" tanya guru gembul itu dengan senyum 'tanam paksa' yang sengaja di pasang di mukanya. " Hayo, kok pada diem aja?" tanya guru itu lagi dengan senyum yang sama.
"Ngantuk pak, tadi begadang." Sahut Yuan, anak yang gue kenal sebagai wanita talk-active yang kalau dilihat dari tampangnya seperti mahluk dari zaman Paleolitikum ( batu tua ). "Oke, 'bagus'. Bagaimaan dengan yang lain? Kalau kamu?" tanya kembali guru itu dengan melemparkan pertanyaannya ke gue. Kali ini dia nggak pakai senyum tanam paksanya.
"Yaa.. Biasa-biasa aja sih." Itu jawaban terbaik gue, dari pada harus ngomong panjang lebar. " Maksud kamu biasa-biasa aja itu gimana?" tanya guru itu lagi. Ngapain sih nanya-nanya, bukan urusan itu guru juga. "Ya biasa-biasa aja, pak. Stabil." Jawab gue dengan nada yang gue naikin setengah oktav. " Oke." Jawab itu guru singkat.
Tak berapa lama kemudian, seseorang mengangkat tangan. "Ya, David?" tanya guru itu. " Pak, kok bisa sih angkatan ini kelas IPSnya cuma satu biji? Parah banget! Berarti nilai mereka tinggi banget dong? Padahal angkatan tahun lalu ada dua kelas IPS sama dua kelas IPA." protes David, mahluk yang satu spessies dengan Yuan.
Ekspresi muka pak gembul itu langsung berubah menjadi ekspresi seorang ibu yang kasihan melihat anaknya kesulitan dalam suatu hal. " Bukan begitu David. Memang dalam angkatan kalian itu banyak yang otak IPA, dan mereka sanggup di IPA. Belum tentu lho anak IPA lebih pintar dari anak IPS. Karena kenapa? Karena di IPS itu, otak kalian diasah untuk lebih banyak menganalisa, terutama menganalisa masalah kehidupan nyata, seperti contohnya ekonomi dan sosiologi. Jadi, tiap hal ada plus minus nya lah." Ungkap Mr.Inivator itu. Maka pikiran kita pun terbuka. Yah, jujur sih gue sebenarnya gak mau masuk IPS. Karena Akuntansi dan Ekonomilah yang dari dulu gue pengen hindarin, eh tapi malah kedapetan. Itulah sekilas jam pelajaran pertama kami, yaitu jam perkenalan. Baru awal dari semua cacatan kecacatan kami. Biasanya awalan dari suatu hal yang busuk ( seperti tampang kami anak IPS ) merupakan yang baik-baik. Bukankah begitu?

Oke, mari lanjut ke jam pelajaran ke dua. Freetime. Tidak ada guru sama sekali yang masuk kelas. Pak gembul tadi ( yang ternyata wali kelas kami ) sudah keluar seusai jam pelajaran pertama.
Nah, karena tidak ada guru maka, sesuai dengan rumus baku yang dicetuskan oleh generasi muda seperti kami bahwa; kelas+tidak ada guru= kelas ribut. Akhirnya anak-anak mencari teman ngobrolnya sendiri. Kalo gue sih baru bisa ngobrol langsung dengan ada nih satu cewe, namanya Clara, dia itu temennya temen deket gue (Jenny).

Bel berbunyi, menunjukan bahwa jam pelajaran kedua telah usai, sekarang jam pelajaran ketiga dan nampaknya tidak ada guru yang mampir. Tiba-tiba sesuatu yang abnormal terjadi, yaitu kelas tiba-tiba diam sesunyi malam dibawah langit penuh bintang ( hiperbola ). Ah, gue ngerti. Ternyata selama dua jam pelajaran kami telah melupakan sesuatu, yaitu harta paling beharga di kelas IPS ini.
Wendra Purnama. Seorang cowok 16 tahun, dengan sedikit kelainan mental. Dia memang bisa bersosialisasi, tetapi dengan beberapa orang yang dia anggap 'sejenis'. ( For your information, he doesn't even know our names )
"Wendra. Weendra.." sahut Moses dengan nada manggil bencis. Wendra hanya diam. " Wendra, tuh dipanggil tuh sama Moses. Dia mau ngucapin sesuatu loh." Balas Josh mengejek. "Sial lo Jos."
"Wendra, ngobrol yuk sama kita-kita.." sahut Karin dengan motivasi mengejek tentunya. "Alah, lu udah kebiasaan manggil om-om, kalo manggil anak gituan mana bisa." Ejek Moses. "Apaan sih, lu aja sendiri kaga bisa kan manggil dia! Huuu banci." Balas Karin. "Yee, justru banci yang bisa manggil cowo kayak gitu. Eh Josh, lu apain Wendra kek, panggilin atau apalah." Ucap Moses.

"Kalo gue jepret pake karet gimana?" usul Josh ( tampangnya udah kayak Mr.Big-Idea gitu ).

Semua anak terdiam dulu, termasuk gue. Wah, betul juga, si Wendra kan belom dieksperimenin hehehe. "Serius ya? Awas lu cuma OMDO." Ucap Moses. "Iye, mana karetnya dulu?". "Tuh di depan, di meja guru ada 2 biji noh." Jawab Moses. Akhirnya Josh mengambil 2 biji karet itu. Anak-anak cuma pada ngeliatin si Josh doang. Gue juga ^ ^.

JEPRAAAAAAAAAT! EA KARET PUN MELUNCUR.

Nggak lebih dari satu detik, Wendra berdiri, lalu dia angkat kursinya, dan.... ea, melayang tuh kursi, sampai hampir kena 1 cewek. Semua anak langsung menjauh dari Wendra sewaktu kursi sekolah itu melayang. Wuihh, cacat banget! Kita tuh nggak ngira kalo Wendra bakal segitunya, udah kayak pemain smack down yang namanya Undertaker ( kalo yang sering nonton dulu, pasti tau ). Akhirnya Wendra tarik kursi kosong di sebelahnya lalu diam. Kita semua udah tegang banget, kayak habis ngeliat gendoruwo live. Tampang panik kita tuh udah cacat banget pokoknya, apa lagi yang cowonya, udah kayak anak ayam kehilangan maminya.
Setelah acara berpanik ria, anak-anak mulai kembali ke tempat duduk masing-masing.

"Josh, masi sisa 1 karet kan?" tanya Moses.
"Gile lu ah Ses! Lu mau berapa bangku yang terbang?!" balas Karin
"Ogah gue ngejepret lagi, lo aja Ses." Ucap Josh.
"Eh.. eh.. Kita jangan terlalu diem-diem gini lah, ntar guru-guru yang lewat pada curiga lagi. Ya kan?" tanyaku. Logis bukan? So, just go back to normal guys.
"Iya-iya, bener banget. Yok rame lagi!" seru Karin.

Damage ( from our kecacatan ): 1 meja kayunya ngelepek.

Sunday, October 11, 2009

Eiits, jangan dulu masuk ke kelas!


Nah, sudah berangkat ke sekolah nih. Sebelum masuk ke ruang kelas ( apa lagi tampang lo yang pada madesu-madesu semua ), mari kita refreshing sebentar dengan visit we ini: http://www.killerjo.net/
Buka Dulu!

Gw tau lu belum buka webnya, makanya buka dulu, gw gak mau ngeliat muka-muka madesu memasuki area cacatnya XI IPS.

Kalau sudah visit, gimana? Udah seger? Oke mantep! Kalo belum, silahkan mampir ke pasar swalaya, beli tuh obat tetes mata mereknya Rohto, cari yang cairannya warna biru, trus tetesin tuh di lu punya mata, baru boleh masuk ke XI IPS!
Posted by Picasa